Menteri Purbakala Mesir, Mohammed Ibrahim pada Minggu kemarin mengatakan kuburan milik Nehmes Bastet ini ditemukan secara tidak sengaja oleh arkeolog Swiss.
Sebuah prasasti kayu ditemukan pada makam itu. Prasasti itu menunjukkan bahwa kuburan itu merupakan tempat peristirahatan putri Imam Besar Amon dan dulunya bernyanyi untuk pemujaan dewa tertinggi Amon Ra selama Dinasti ke-22, yang memerintah antara 945 SM dan 712 SM.
Nama "Bastet" mengacu pada seorang dewi kucing dalam agama Mesir kuno dan menunjukkan bahwa penyanyi itu dianggap dilindungi oleh dewa itu.
Pada tahun 1922, juga ditemukan topeng emas Tutankhamun di Lembah Raja Luxor. Hingga saat ini masih ditemukan makam dan benda-benda yang terkait dengan keluarga kerajaan Mesir Kuno.
Penemuan makam Bustet ini sangat penting. Karena menguak fakta baru. Selama ini, kompleks ini dianggap sebagai pemakaman para raja. Namun, dengan penemuan makam Bustet ini, menunjukkan tempat ini juga digunakan untuk makam orang biasa. "Menunjukkan bahwa di Lembah Para Raja juga digunakan untuk pemakaman orang biasa selain untuk pemakaman imam dari Dinasti ke-22," kata Mohammed Ibrahim.
Selain penemuan ini, juga ditemukan Peti mati ke-64. Kemungkinan peti mati itu akan dibuka pada akhir pekan ini. (eh)